PENGERTIAN IMAM DAN SHALAT BERJAMAAH



Kata imam dalam bahasa Arab adalah pemimpin, pemuka. Sedangkan imam menurut istilah, adalah pemuka di dalam berbagai aspek kehidupan umat Islam. Sedangkan pengertian imam dalam konteks shalat atau imam shalat, adalah pimpinan dalam shalat jamaah, baik dalam kedudukannya yang tetap maupun dalam keadaan yang sementara, sang imam berdiri paling depan dari barisan jamaah shalat.

Seorang imam shalat, biasanya adalah orang yang dianggap baik dalam shalatnya, orang-orang yang berhati-hati mengerjakan shalat, yang memperbaiki cara-­cara shalat, agar mendapat ganjaran orang-orang yang menjadi pengikut (makmum) dan bukan mendapat dosa dari kesalahan orang yang berada di belakangnya.

Keberadaan imam dalam shalat tidak lepas adanya shalat yang dilakukan secara berjamaah, yaitu shalat yang dilakukan dua orang atau lebih secara bersama-sama dengan ketentuan tertentu, di mana seorang menjadi imam dan yang lainnya menjadi makmum. Maka para jamaah bahu-membahu antara satu dengan yang lain, dengan membentuk satu barisan tentara yang siap melaksanakan perintah dari komandannya.

Dengan berdiri satu barisan dan melakukan gerakan-gerakan secara serempak, maka perasaan akan kesatuan tujuan akan tertanam yaitu mengabdi kepada Allah dengan sedemikian rupa, sehingga bergerak secara serempak, serempak mengangkat tangan dan serempak menggerakkan kaki dan gerakan-gerakan shalat lainnya secara sempurna.
A. Pengertian Salat Berjamaah dan Munfarid
Salat merupakan ibadah yang terdiri dari atas ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat tertentu.
1. Salat Berjamaah
Salat berjamaah adalah salat yang dikerjakan secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih, seorang menjadi imam dan yang lain menjadi makmum dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
Melaksanakan salat berjamaah hukumnya sunah muakkad, artinya sunah yang dikuatkan atau dianjurkan. Melaksanakan salat berjamaah lebih utama dibandingkan salat sendirian (munfarid). Keutamaan melaksanakan salat berjamaah antara lain di jelaskan dalam hadis dari Ibnu Umar r.a:
قوله تعالى: عن ابن عمر أن رسول الله صلى الله. قال: "الصلاة عليه الأسبقية على الصلاة وحدها بقدر درجة.
Artinya : Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: "shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian sebanyak 27 derajat. (H.R. Muslim)
Dengan demikian, orang yang melaksanakan sholat berjamaah sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan akan memperoleh keutamaan 27 kali lipat dibandingkan orang sholat sendirian. melaksanakan sholat berjamaah di masjid lebih utama dibandingkan sholat di rumah. Abu hurairah berkata:
رسول الله. أي صلاة يعلمنا شروط الحصول على الاتجاهات ، في المسجد عندما كانت على مكالمة على الدعوة الى الصلاة .
Artinya: Bahwa Rasulullah saw. mengajarkan kepada kita ketentuan-ketentuan untuk mendapatkan petunjuk, yaitu sholat di masjid ketika sudah di serukan suatu azan.
2. Sholat Munfarid
Cara melaksanakan sholat ada dua, yaitu berjamaah dan munfarid. Sholat munfarid yaitu melaksanakan sholat sendirian. Jadi, ketika kamu melaksanakan sholat sendirian maka sholatmu disebut sholat munfarid.
B. Ketentuan Sholat Berjamaah
1. Syarat Menjadi Imam
Jika kamu melaksanakan sholat berjamaah, paling sedikit harus ada dua orang atau lebih. Satu orang menjadi imam, dan yang lain menjadi makmum. Yang dimaksud imam dalam sholat adalah seseorang yang diangkat untuk memimpin pelaksanaan sholat berjamaah.
Secara umum ketentuan untuk menjadi imam sholat meliputi : 
Imam hendaklah orang yang lebih dalam ilmu agamanya
  • Imam hendaklah orang yang lebih fasih bacaan Al-Qur'annya dan banyak hafalannya
  • Imam hendaklah orang yang memahami hukum-hukum sholat
  • Imam hendaklah berdiri di depan makmun
  • Imam hendaklah orang yang berakhlak mulia
  • Imam hendaklah berniat menjadi imam
2. Syarat Menjadi Makmum
Makmum dalam sholat berjamaah adalah orang yang dipimpin oleh seorang imam dam menjadi pengikut di dalam sholat atau orang yang ikut bersembahyang di belakang imam.
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi makmum dalah sholat berjamaah sebagai berikut.
  • Makmum hendaklah berniat menjadi makmum
  • Makmum hendaklah mengetahui dan mengikuti gerak gerik imam
  • Makmum hendaklah tidak mendahului imam dalam gerakan sholat
  • Makmum hendaklah berada dalam satu tempat dengan imam
  • Tempat berdiri makmum tidak lebih maju kedepan daripada imam 
3. Macam-Macam Makmum
Dalam sholat berjamaah, makmum dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
  • Makmum Muwafiq, yaitu makmum yang dapat mengikuti sholatnya imam secara sempurna mulai dari rakaat pertama sampai akhir.
  • Makmum Masbuq, yaitu makmum yang tertinggal minimal satu rakaat bersama imam
Beberapa ketentuan tentang makmum masbuk sebagai berikut.
  • Apabila makmum takbiratul ihram sewaktu imam belum rukuk, hendaklah makmum membaca Surah al-Fatihah [1] sedapat mungkin. Akan tetapi, jika belum selesai membaca Surah al-Fatihah [1] imam telah rukuk, maka makmum melakukan rukuk mengikuti imam.
  • Apabila makmum mendapati imam sedang rukuk, hendaklah makmum takbiratul ihram kemudian melakukan rukuk mengikuti imam.
Makmum masbuq yang dapat melakukan rukuk bersama imam dengan sempurna, maka sholatnya dihitung mendapat satu rakaat
4. Saf Sholat Berjamaah
Saf dalam sholatberjamaah artinya barisan sholat makmum di belakang imam. Sebelum sholat berjamaah dimulai, saf harus di tata agar rapi dan tertib. Saf yang baik adalah saf yang lurus, rapat, dan tertib. Oleh karena itu sebelum sholat berjamaah dimulai, imam disunahkan untuk memerintahkan para makmun agar meratakan saf serta menutupi barisan yang masih lowong sebelum memulai sholat. Hadis dari Anas, katanya :
المعنى: أن النبي محمد. التي تواجهنا قبل تكبر وقال: "ضغط صفوفكم وبلغ متوسط (رواه البخاري ومسلم)
Artinya: Bahwa Nabi Muhammad saw. menghadap kepada kami sebelum takbir dan bersabda: "Rapatkan barisanmu dan ratakan. (H.R Bukhari dan muslim)
قوله تعالى: عن أنس بن مالك، قال النبي: "تسطيح القوات المسلحة السودانية والقوات المسلحة السودانية التسوية لأنه يتضمن في الواقع الكمال من الصلاة". (رواه البخاري)
Artinya: Dari Anas bin malik, Nabi saw Bersabda: "Ratakan saf, sebab sesungguhnya meratakan saf itu termasuk kesempurnaan sholat." H.R. Bukhari
C. Hikmah Sholat berjamaah
Sholat berjamaah juga memiliki fungsi dalam hubungan kemanusiaan. Hubungan ini ditunjukkan dengan simbol-simbol yang terdapat di dalamnya. Mulai dari keberadaan imam, makmum serta barisan dan lainnya. Dalam sholat berjamaah, imam diibaratkan sebagai pimpinan yang harus diikuti. Saat imam rukuk, makmum juga harus rukuk, demikian seterusnya. Proses ikutnya makmum kepada imam tidak dilakukan secara buta. Artinya, jika imam membuat kesalahan dalam bacaan, gerakan atau rukun sholat yang lain, makmum tidak boleh membiarkan, tetapi harus mengingatkannya. Begitu juga, sewaktu-waktu imam batal, tiba-tiba sakit atau mengalami kejadian luar biasa seperti lupa ingatan, maka makmum di belakangnya harus cekatan untuk maju mengganti posisi imam. 
Saat sholat jamaah berlangsung saf atau barisan di mana makmum berdiri sholat harus lurus tidak boleh berbengkok-bengkok. Sebagaimana dikisahkan oleh Ibnu mas'ud, sahabat Nabi saw., suatu ketika saat hendak sholat berjamaah, Nabi menyentuh setiap bahu kami sambil bersabda: "Luruskan safmu, jangan bengkok-bengkok. Saf yang bengkok-bengkok akan menyebabkan atimu terpecah-pecah." (H.R.Muslim)